Halaman
1.
Mengidentifikasi keunikan tari tradisional daerah setempat denga
n daerah lain.
2.
Membandingkan keunikan tari tradisional daerah setempat dengan daerah lain.
3.
Mengidenti
fikasi pola lantai pada tari tradisional daerah setempat.
4.
Mengidenti
fikasi properti pada tari tradisional daerah setempat.
5.
Mengidenti
fikasi tata rias dan busana pada tari tradisional daerah setempat.
6.
Membandin
gkan pola lantai tari tradisional daerah setempat.
7.
Membandin
gkan properti tari tradisional daerah setempat.
8.
Membandin
gkan tata rias tari tradisional daerah setempat.
9.
Melakukan
ragam tari tradisional dengan menggunakan pola lantai.
10.
Melakukan
ragam tari tradisional dengan menggunakan properti.
11.
Merangkai
ragam tari tradisional sesuai hitungan.
12.
Menyajikan
ragam tari tradisional sesuai iringan.
13.
Menyajikan
ragam tari tradisional dengan lisan maupun tulisan.
Setelah mempelajari
Bab 14
, siswa diharapkan mampu:
Menampilkan
Tari Tradisional
Bab
14
Peta Kompetensi Pembelajaran
Menampilkan
Tari Tradisional
Pengertian
Tari Tradisional
Tata Rias dan
Tari Tradisional
Properti
Tari Tradisional
Pola Lantai
Tari Tradisional
Seni Budaya
191
Perhatikan gambar tari di bawah ini dengan saksama. Kemudian, tuliskan hasil
pengamatan sesuai dengan aspek yang telah disediakan pada kolom lembar kerja
di bawah ini.
(Sumber gambar: Dok. Kemdikbud, 2013)
No.
Asal Tari
Jenis Penampilan Tari
1
2
3
4
1
3
4
2
SMP/MTs Kelas VIII
192
A. Pengertian Tari Tradisional
Tahukah kamu bahwa setiap suku di Indonesia
memiliki gerak tari yang berbeda-beda. Perbedaan
gerak menunjukkan kekayaan dan keunikan gerak
tari tradisional Indonesia.
Keunikan gerak dapat dijumpai salah satunya
tari Yospin Pancer dari Papua. Keunikan terletak
pada gerak kaki yang ritmis disertai dengan
permainan memukul tifa. Keahlian secara khusus
sangat di
perlukan untuk dapat melakukan gerak
dinamis pada kaki sambil memukul tifa.
Keunikan gerak dapat dijumpai juga pada tari
Kecak dari Bali. Penari duduk me
lingkar
sambil
menggerakkan tangan ke atas sebagai simbol
lidah api yang menyala. Penari mengucapkan
kata ”cak...cak...cak...” sebagai iringan gerak.
Keunikan tari Kecak tidak hanya pada gerak
tetapi juga pada iringan. Keunikan ini hampir
sama dengan tari Saman dari Aceh. Penari me
-
nyanyi sambil
melakukan gerak dengan menepuk
hampir seluruh badan dan anggota badan. Bunyi
tepukan dan nyanyian dijadikan sebagai iringan.
Keunikan gerak dapat dijumpai juga pada tari
bertema
perang di daerah Kaliman
tan. Gerakan
kaki yang tertahan dengan langkah yang lebar
memiliki kesamaan dengan keunikan tari Cakalele
dari Ternate. Keunikan gerak tidak hanya pada
penari putra tetapi juga pada penari putri. Tari
Burung Enggang dari Kalimantan, keunikan
gerak terletak pada gerak pergela
ngan tangan ke
atas dan ke bawah sehingga bulu-bulu burung
enggang yang diselip
kan
pada jari-jari dapat
mengembang seperti sayap burung yang hendak
terbang. Keunikan ge
rakan
pada bagian tangan
ini memiliki kemiripan dengan tari Tanggai dari
Palembang.
Lentikan gerak pada jari-jari tangan dapat
dijumpai pada tari Gending Sriwijaya dari
Sumatra Selatan.Tarian ini memiliki kesamaan
dengan gerak lentikan jari dapat dijumpai juga
pada tari Sekapur Sirih dan Persembahan dari
Melayu.
(Sumber gambar. Kemdikbud, 2013)
Gambar 5.1
Keunikan gerak tari tifa daerah Papua
terletak pada gerakan kaki.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.2
Tari Saman dengan mengguna
kan pola
lantai garis lurus.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 5.3
Keunikan gerak tari dari daerah Kalimantan.
Seni Budaya
193
Keunikan gerak pada tari daerah Kaliman
tan
terletak
pada gerakan tangan terutama pada gerak tari gaya
perempuan. Lentikan tangan dengan memegang bulu
burung enggang menjadi salah satu keunikan. Keunikan
gerak ini disebabkan tarian daerah Kalimantan yang
bersumber pada simbolisasi gerak burung Enggang.
Keunikan gerak pada tarian daerah Sulawesi di
antaranya pada tari Pakarena yang me
rupa
kan salah satu
contoh tari
an daerah Sulawesi Selatan. Pada tari Pakarena
gerakan kaki yang tertahan pada lantai dan tangan dengan
menggunakan kipas merupakan salah satu keunikan tarian
ini.
Gerakan pada tari Pakarena dilakukan dengan lembut
dan mengalun, walaupun musik yang mengiringi tarian ini
meng
hentak-hentak.
Hal ini sesuai dengan filosofi hidup
masyarakat Bugis sebagai pelaut walaupun ombak datang
bergulung tetapi kapal tetap harus dijalankan perlahan
mengikuti alur gelombang.
Keunikan pada tarian daerah Jawa biasanya tertuju
pada tari yang tumbuh dan berkembang di keraton. Tari-
tarian yang berkembang di keraton memiliki aturan-aturan
ter
sendiri dalam melakukan gerakan.
Setiap
gerak memiliki makna dan filosofi tersendiri.
Tari-tarian yang ber
tumbuh
dan berkembang di luar
tembok keraton biasa
nya mengacu pada gerakan
tradisional tarian keraton.
Keunikan gerak tari yang tumbuh dan berkembang
juga dimiliki tarian ke
r
akyat
a
n. Tarian ini tumbuh dan
ber
k
embang di masyarakat luas. Di
d
aerah Jawa Barat
dikenal dengan tari Jaipong. Di daerah Jawa Tengah
dikenal dengan sebutan Lengger. Di daerah Melayu
di
k
enal dengan Joged.
Pada tarian kerakyatan biasa
nya
gerak yang dilakukan
secara spontan me
ngikuti irama dan tidak memiliki aturan
baku dalam melakukan gerak. Tarian kerakya
tan ini ada
yang bersifat per
gaulan tetapi ada juga yang bersifat magis.
Pada tarian Jaranan misalnya, pe
nari pada saat tertentu
yaitu kondisi
trance
dan mereka bisa makan pecahan kaca.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 5.4
Keunikan gerak tari Pakarena
dari daerah Sulawesi Selatan.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 5.5
Gerak tari Gambyong dari
Surakarta daerah Jawa Tengah.
S
etelah kamu belajar tentang konsep-konsep tari tradisi
o
nal,
jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!
1.
A
pa yang dimaksud dengan tari tradisional?
2.
A
pakah setiap daerah memiliki tari tradisional?
SMP/MTs Kelas VIII
194
B. Berlatih Gerak Tari Tradisional
1.
Kamu telah
mengamati dan belajar tentang keunikan ragam gerak tari
t
radisional daerah lain dan daerah setempat.
2.
Perhatikan contoh tari tradisional
”Tari Pakarena”
dari Sulawesi berikut
ini!
3.
Kamu bisa melakukan tari tradisonal yang sesuai dengan tari yang ada di
daerahmu dan lakukanlah secara berpasangan atau berkelompok!
1.
Ragam Ger
ak 1 (Ajappa Na’na)
a.
T
angan kiri menjepit sarung antara jari
telunjuk dengan jari tangan yang terletak kira-
kira 30 cm dari paha (kingking lipa).
b.
T
angan kanan memegang kipas dengan jari,
kipas menghadap ke atas dan letak kipas
sejengkal dari dada.
c.
Langkahkan kaki kanan ke depan, di susul
dengan kaki kiri, sedang let
ak kipas seperti
pada posisi awal, pandangan ke depan, lalu
berjalan ke depan.
2.
Ragam Gerak 2 (Angngayung
Kipasa Kanang)
a.
A
yunkan tangan kiri di depan pusa.
b.
A
yunkan kipas ke depan dada dan letak jari
kipas meng
hadap ke bawah.
c.
A
yunkan kipas ke arah kanan yang diikuti
dengan melangkah
kan
kaki kanan ke samping
kanan disertai pandangan ke kanan. Kedua
tangan masing-masing di
ayun
ke samping
kanan dan kiri, diikuti pandangan ke kiri,
sedangkan bentuk jari kipas menghadap ke
atas.
d.
Putar kipas ke belakang
dengan bentuk jari
kipas menghadap keluar, diikuti pandangan
ke belakang, posisi kaki jinjit di depan kaki
kiri.
(Sumber: Kemdikbud, 2014)
(Sumber: Kemdikbud, 2014)
Seni Budaya
195
e.
Putar
kipas yang membentuk jari kipas
menghadap ke atas, lalu kipas dikembalikan ke
posisi semula.
f.
Putarlah tubuh ke depan yang diikuti langkah
kaki
kanan ke depan, serta ayunan kedua tangan
masing-masing ke samping badan dengan bentuk
jari kipas menghadap ke atas.
3.
Ragam Gerak 3 (Sita’lei)
a.
Melangkah
berseberangan, yaitu kaki kanan ke
samping kanan, ayunan kedua tangan masing-
masing di samping badan diikuti dengan
pandangan ke kanan dan bentuk jari kipas
menghadap ke atas.
b.
A
yunan kedua tangan di depan pusat yang
berakhir di samping badan kanan dan kiri, kira-
kira sejajar dengan bahu, bentuk kipas tergantung,
yaitu jari kipas menghadap ke bawah, kaki kiri
di belakang kaki kanan dan pandangan kearah
kanan.
c.
Langkahkan
kaki kiri ke belakang disertai
ayunan kedua tangan di depan pusat, bentuk
kaki kanan jinjit di depan kaki kiri yang diakhiri
dengan mendhak.
d.
Melangkah
berseberangan, kaki kanan di samping
kanan, ayunan kedua tangan masing-masing di
samping badan diikuti dengan pandangan ke
kanan dan bentuk jari kipas menghadap ke atas.
e.
A
yunan kedua tangan di depan pusat yang
berakhir di samping badan kanan dan kiri, kira-
kira sejajar dengan bahu, bentuk kipas bergantung
yaitu jari kipas menghadap ke bawah, dan kaki
kiri di belakang kaki kanan pandangan ke arah
kanan.
f.
Langkahkan
kaki kiri ke belakang disertai
ayunan kedua tangan di depan pusat, bentuk
kaki kanan jinjit di depan kaki kiri yang diakhiri
dengan mendhak.
g.
Melangkah berseberangan, kaki kanan ke
samping
kanan, ayunan kedua tangan masing-
masing di samping badan diikuti dengan
(Sumber: Kemdikbud, 2014)
SMP/MTs Kelas VIII
196
pandangan ke kanan dan bentuk jari kipas
menghadap ke atas.
h.
A
yunan kedua tangan di depan pusat yang
berakhir di samping badan kanan dan kiri, kira-
kira sejajar dengan bahu, bentuk kipas tergantung
yaitu kipas menghadap ke bawah, kaki kiri di
belakang kaki kanan dan pandangan kearah
kanan.
i.
Langkahkan kaki kiri ke samping kaki kanan
disertai
ayunan kedua tangan di depan pusat
dengan posisi penari berhadapan, bentuk kaki
kiri jinjit di samping kaki kanan dan diakhiri
dengan mendhak. Me
langkah
berseberangan
kaki kanan ke samping kanan, ayunan kedua
tangan masing-masing di samping badan diikuti
dengan pandangan ke kanan dan bentuk jari
kipas menghadap ke atas.
j.
A
yunan kedua tangan di depan pusat yang
berakhir di samping badan kanan dan kiri, kira-
kira sejajar dengan bahu, bentuk kipas tergantung
yaitu jari kipas menghadap ke bawah, kaki kiri
di belakang kaki kanan dan pandangan ke arah
kanan.
k.
Langkahkan
kaki kiri ke belakang disertai
ayunan kedua tangan di depan pusat, bentuk
kaki kanan jinjit di depan kaki kiri yang diakhiri
dengan mendhak.
l.
Kaki kanan melangkah
ke samping kanan diikuti
kaki kiri, kedua tangan masing-masing diayun
ke samping badan diikuti dengan pandangan ke
kanan.
m.
T
angan kiri diputar di atas kipas yang terletak di
depan badan lalu kaki kiri diseret ke belakang
diikuti kaki kanan untuk kembali ke bentuk
semula.
n.
Melangkah berseberangan, kaki kanan ke
samping
kanan, ayunan kedua tangan masing-
masing di samping badan diikuti dengan
pandangan ke kanan dan bentuk jari kipas
menghadap ke atas. Ayunan kedua tangan di
depan pusat yang berakhir di samping badan
Seni Budaya
197
kanan dan kiri, kira-kira sejajar dengan bahu,
bentuk kipas bergantung yaitu jari kipas
menghadap ke bawah, kaki kiri di belakang kaki
kanan dan pandangan ke arah kanan.
o.
Langkahkan
kaki kiri ke belakang disertai ayunan
kedua tangan di depan pusat, bentuk kaki kanan
jinjit di depan kaki kiri yang diakhiri mendhak.
p.
Melangkah berseberangan, kaki kanan ke
samping
kanan, ayunan kedua tangan masing-
masing di samping badan diikuti dengan
pandangan ke kanan dan bentuk jari kipas
menghadap ke atas.
q.
A
yunan kedua tangan di depan pusat yang
berakhir di samping badan.
r.
Langkahkan kaki kiri ke samping kaki kanan
disertai
ayunan kedua tangan di depan pusat
dengan posisi penari berhadapan, bentuk kaki
kiri jinjit di samping kaki kanan yang diakhir
dengan mendhak.
s.
Melangkah berseberangan, kaki kanan ke
samping
kanan ayunan kedua tangan masing-
masing di samping badan diikuti dengan
pandangan ke kanan dan bentuk jari kipas
menghadap ke atas. Ayunan kedua tangan
di depan pusat yang berakhir di samping
badan kanan, kipas tergantung yaitu jari kipas
menghadap ke bawah, kaki kiri di belakang kaki
kanan dan pandangan ke arah kanan.
t.
Langkahkan
kaki kiri ke belakang disertai
ayunan kedua tangan di depan pusat, bentuk
kaki kanan jinjit di depan kaki kiri yang diakhiri
dengan mendhak.
u.
Kaki
kanan melangkah ke samping kanan, diikuti
kaki kiri kedua tangan masing-masing diayun ke
samping badan diikuti dengan pandangan kanan.
v.
T
angan kiri diputar di atas kipas yang terletak di
depan badan, lalu kaki kiri diseret ke belakang
disusul kaki kanan. Duduk perlahan-lahan,
bentuk jari kipas menghadap ke atas yang terletak
di depan pusat yang tertumpu di atas antara paha
dan lutut kanan, sedang tangan kiri diayun ke
bawah untuk menjepit sarung (kingking lipa)
dan pandangan tetap ke bawah.
SMP/MTs Kelas VIII
198
4.
Ragam Gerak 4 (Ammempo Kulantu)
a.
Putaran kedua tangan ke samping kanan dan kiri
diikuti pandangan ke samping kanan. Putaran
kedua tangan yang berakhir di depan pusat lalu
tangan kiri diletakkan di depan pusat dengan
bentuk ujung jari menghadap ke bawah,
sedangkan tangan kanan yang memegang kipas
dengan bentuk jari-jari kipas menghadap ke atas.
Putaran kipas ke belakang diikuti pandangan ke
belakang, bentuk jari kipas menghadap ke bawah
dan tangan kiri masih tetap terletak di pusat.
b.
Kipas dibalik sehingga bentuk kipas menghadap
ke
atas, lalu diayun ke depan dada untuk kembali
ke bentuk semula yang selalu diikuti dengan
pandangan.
c.
Putaran kedua tangan ke samping kanan dan
kiri yang diikuti pandangan ke samping kanan.
d.
Putaran kedua tangan yang berakhir di depan
pusat dengan bentuk ujung tangan menghadap
ke bawah dan tangan kanan yang memegang
kipas menghadap ke atas.
e.
Putaran kipas ke belakang yang diikuti
dengan
pandangan ke belakang, sedang bentuk jari kipas
menghadap keluar
f.
Berdiri
perlahan-lahan sambil mengayunkan
tangan kiri ke atas lalu diputar di depan
pundak yang diikuti dengan pandangan.
Tangan kiri diayun ke bawah samping kiri badan
untuk menjepit sarung (kingking lipa) dengan
berbarengan tangan kanan membalikkan kipas
dengan bentuk jari menghadap ke bawah yang
diakhiri dengan mendhak.
g.
A
yunan kipas ke samping kanan badan dengan
jari kipas menghadap ke atas, bentuk tangan kiri
masih tetap kingking lipa, kaki kanan bergeser
ke samping kanan, pandangan ke
arah kanan dan
bentuk kaki jinjit sejajar dengan kaki kanan.
h.
A
yunan tangan kiri ke atas yang diputar di depan
pundak, kemudian diayun ke bawah untuk
menjepit sarung yang berbarengan dengan kipas
(Sumber: Kemdikbud, 2014)
Seni Budaya
199
yang diputar di samping kanan paha, akhirnya
bentuk kipas dalam keadaan tertutup.
i.
Langkahkan kaki kanan ke depan yang disusul
kaki kiri, bentuk kedua tangan mengayun kipas
dalam keadaan ter
tutup d
i depan badan.
j.
T
arikan kaki kiri ke belakang yang disusul
kaki kanan, bentuk tangan kiri mengayun ke
bawah untuk menjepit sarung, tangan kanan
memutar kipas di depan pundak akhir
nya
bentuk
kipas dalam keadaan terbuka dengan jari kipas
yang menghadap ke luar.
k.
Langkahkan kaki kanan ke samping kanan
yang diikuti kaki kiri, bentuk tangan kanan
mengayunkan
kipas ke samping kanan.
Langkahkan kaki kiri ke samping kiri yang
disusul kaki kanan bersamaan dengan tangan kiri
yang diputar di belakang kipas.
5.
Ragam Gerak 5 (Angngangka Cinde)
a.
Berdiri
perlahan-lahan lalu tangan kiri diayun
memutar di samping kipas sedangkan tangan
kanan yang memegang kipas dengan selendang
terletak di depan pusat juga.
b.
T
angan kiri ke bawah di samping kiri badan
untuk menjepit sarung sedangkan tangan diayun
ke samping kanan sejajar dengan pundak yang
diikuti dengan pandangan ke kanan.
c.
T
angan kiri diputar lalu diayun ke pundak
sedangkan kaki kiri disusul dengan kaki kanan.
d.
Langkahkan kaki kanan yang disusul kaki kiri
lalu
kembali ke samping kiri sedangkan tangan
kanan diayun ke samping badan sejajar dengan
pundak yang diikuti dengan pandangan ke kanan
dilakukan dengan dua kali.
e.
Kedua tangan terletak
di depan badan dengan
memegang kipas dan selendang dengan
pandangan ke depan.
f.
Langkahkan
kaki kanan ke belakang yang diikuti
kaki kiri dengan ayunan tangan ke samping
kanan badan posisi penari berhadapan.
(Sumber: Kemdikbud, 2014)
SMP/MTs Kelas VIII
200
g.
Langkahkan kaki kiri ke belakang yang disusul
kaki
kanan dengan ayunan tangan ke depan
badan akhirnya posisi penari bertolak belakang
h.
T
angan kiri mengembalikan selendang ke tempat
semula yaitu diletakkan di pundak kiri badan
untuk men
jepit sarung yang berbarengan dengan
tangan kanan yang diputar
sehingga bentuk
kipas dalam keadaan terbuka yaitu jari kipas
menghadap keluar yang terletak di depan dada.
6.
Ragam Gerak 6 (Angayung
Kipasa Appa Sulapa)
a.
Langkahkan
kaki kanan ke samping kanan yang
disusul dengan kaki kiri, tangan kanan diayun
ke samping kanan badan dengan bentuk jari
kipas menghadap ke atas yang di
ikuti
dengan
pandangan kanan.
b.
Kaki kiri ke samping yang disusul kaki kanan,
tangan
kiri diayun ke atas sejajar dengan pundak
lalu diputar dan turun ke samping kiri badan
untuk kingking lipa dengan ber
barengan tangan
kanan lalu
kembali ke depan dada dengan bentuk
jari kipas menghadap ke bawah.
c.
Ragam
ini dilakukan sebanyak 4 kali dengan
arah mata angin dan berakhir dengan jari kipas
menghadap ke atas yang terletak di depan badan
yaitu kembali pada posisi awal (posisi seperti
semula).
7.
Ragam Gerak 7 (Adakka
Tassikali-kali / Renjang-
Renjang)
a.
T
angan kiri menjepit sarung antara jari telunjuk
dengan jari tengah yang terletak kira-kira 30 cm
dari paha (kingking lipa).
b.
T
angan kanan memegang kipas dengan
j a r i k i p a s meng
hadap
ke atas dan letak kipas
sejengkel dari dada.
c.
Langkahkan kaki kanan ke depan yang disusul
d
engan kaki kiri, sedang letak kipas seperti
pada posisi awal, pandangan ke depan kira-
kira 3m dari depan lalu ber
j
alan ke depan
dengan hitungan 2 kali
d.
Berjalan
renjang-renjang untuk pulang (keluar)
dengan posisi awal seperti pada ragam semula.
(Sumber: Kemdikbud, 2014)
(Sumber: Kemdikbud, 2014)
Seni Budaya
201
Mengenal Tokoh
T
ahun 1950, waktu itu di Gubernuran Makassar. Presiden
Soekarno tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan bertanya,
”Adakah tarian daerah yang bisa saya nikmati?”
Dengan cepat
Andi Siti Nurhani Sapada
(tanpa persiapan
sama sekali) meminjam pakaian adat Mandar, lalu me
nyuguh
kan tari
Pattuddu yang berasal dari daerah Mandar, kini Provinsi Sulawesi
Barat. Bung Karno terkesan dan mengharap
kan agar kiprah ibu
Nani diteruskan dalam membina dan mengembangkan tari-tarian
Sulawesi Selatan.
Peristiwa bersejarah itulah yang memacu semangat ibu Nani,
panggilan akrabnya, untuk lebih menekuni seni tari. Sebelumnya ia
adalah seorang penyanyi top pada zamannya dengan nama panggilan
Daeng Sugi. Ia pernah bergabung dalam Orkes Daerah Baji Minasa
(1949) pimpinan Bora Daeng Irate, pencipta lagu Makassar, Angin
Mammiri. Tidak salah lagi, Andi Nurhani Sapada adalah pelantun
pertama lagu Angin Mammiri.
Maka,
sejak tahun 1950 hingga 1965, setiap tahun wanita
bangsawan kelahiran Parepare, 25 Juni 1929 itu tampil di Istana
Negara. Ibu Nani memimpin tim kesenian/tari dari Sulawesi
Selatan pada acara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI
setiap 17 Agustus. Tahun 1952 sampai tahun 1985 ibu Nani
telah mengolah, membina, dan mencipta
kan seni tari Sulawesi
Selatan,
antara lain Pakarena, Pattuddu, Padendang, Bosara,
Pabbekkenna Majjina, Pattennung, Dendang-Dendang, Pasuloi,
Anging Mamiri, dan Tomassenga. Adapun fragmen tari yang
diciptakannya antara lain Sultan Hasanuddin, Pajjonga,
Wetadampali Masala Olie, Saleppang Sampu, dan Anak Rara.
Pada
masa pemerintahan Presiden Soeharto, ketika pe
merin
tah
mengirim tim kesenian ke Australia tahun 1975, dua karya ibu Nani,
SMP/MTs Kelas VIII
202
yaitu tari Bosara dan Pattennung, ikut ditampilkan. Pada awal 1970-
an ibu Nani menggarap karya besar dalam bidang musik dengan
menampilkan tidak kurang dari 90 pemain kecapi dan suling yang
ia namakan Simfoni Kecapi. Selain itu, ibu Nani juga pernah
memodifikasi sebuah instrumen kecapi yang menggunakan
enam grip yang kini di Sulawesi Selatan dikenal sebagai kecapi
Anida (singkatan dari Andi Nurhani Sapada). Jenis kecapi yang
kini banyak diperjualbelikan di Sulawesi Selatan itu mampu
memainkan lagu-lagu berskala nada diatonis.
Keunggulan lain
ibu Nani ialah kemampuannya menggarap
tarian massal. Dalam usianya yang kini melewati 76 tahun ia
masih bisa mengenang saat-saat indah ketika ia menggarap tari
Pakduppa (tari menjemput tamu) yang dimainkan 300-an orang
tatkala pembukaan Pekan Olahraga Mahasiswa tahun 1968 di
Makassar. Guna penyerbarluasan karya-karya dan berbagai
ide seninya, tahun 1962 ibu Nani mendirikan Institut Kesenian
Sulawesi (IKS). Tujuan IKS adalah menawarkan pendidikan
seni kepada putra-putri Indonesia untuk lebih mengenal seni
tari empat kelompok etnis di Sulawesi Selatan (Makassar,
Bugis, Toraja, Mandar) serta mengatur dan menggelar beragam
pertunjukan, khususnya tari dan musik daerah.
T
anggal 20 Desember 2005 Hajjah Andi Siti Nurhani
Sapada Daeng Masugi menerima anugerah berupa Satya
Lencana Kebudayaan dan hadiah seni atas darma baktinya
selama ini dalam membina dan mengembangkan kesenian
Indonesia, khususnya seni tari Sulawesi Selatan. Sebelum itu
ibu Nani menerima anugerah seni dari pemerintah RI tahun
1972. Dari pemerintah Australia ia juga meraih
cultural award
tahun 1975. Dalam era pemerintahan Wali Kota Makassar HM
Daeng Patompo, Ibu Nani diangkat sebagai warga teladan tahun
1976. Gelar yang sama dan dalam tahun yang sama ia terima
Seni Budaya
203
dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Di
Sidrap, suami ibu Nani, Andi Sapada Mappangile (almarhum),
pernah menjadi bupati di awal 1960-an sehingga di sana memang
ibu Nani membina kesenian daerah.
Pada
1975-2002 ia menulis delapan buku tentang kesenian
dan kebudayaan empat etnis di Sulawesi Selatan. Pernah
diundang ke Inggris dan Belanda tahun 1991 untuk memberi
ceramah tentang kostum tari dari Sulawesi Selatan. Ia juga
pernah memberi ceramah pada Lembaga Kebudayaan Indonesia
di Moskwa tahun 1996 serta membuat VCD tari empat kelompok
etnis di Sulawesi Selatan tahun 2001.
(Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber media)
C. Uji Kompetensi
1.
Pengetahuan
a. Kalian telah melakukan praktik tari tradisi dengan menggunakan
rebana dan selendang.
b.
Sekarang isilah identitas kalian pada lembar kerja siswa sesuai
dengan kolom yang telah disediakan.
c.
Isilah kolom lembar kerja peserta didik sesuai dengan kolom yang
tersedia.
d.
Identifikasikan
nama tarian yang menggunakan properti rebana dan
selendang.
SMP/MTs Kelas VIII
204
2.
Sikap
a
. Di dalam penyajian ada keterkaitan antara penari, pemusik dan juga penata tari.
b. Ketiga komponen itu merupakan satu kesatuan.
c. Identifikasikan sikap apa yang perlu dimiliki oleh ketiga profesi tersebut!
d. Berilah tanda ceklist pada kolom yang telah disediakan!
e. Berilah ulasan terhadap ceklist pada kolom yang telah disediakan!
No.
Nama Tari
Properti yang digunakan
Asal Daerah
1
̔
Rebana
̔
Selendang
2
̔
Rebana
̔
Selendang
3
̔
Rebana
̔
Selendang
4
̔
Rebana
̔
Selendang
5
̔
Rebana
̔
Selendang
Mata Pelajaran
: Seni Budaya
Materi Pokok
: Meragakan Gerak
Tari Tradisi
N
ama Siswa
:
...............................................................................................
Nomor Induk Siswa
: ...................................................................................................
T
ugas ke
: ...................................................................................................
Seni Budaya
205
No.
Aktivitas yang
dilakukan
Sikap yang perlu di miliki
Deskripsi
1
Penari
o
Jujur
o
Bertanggung Jawab
o
Peduli
o
Disiplin
2
Penata Tari
o
Jujur
o
Bertanggung Jawab
o
Peduli
o
Disiplin
3
Pemusik
o
Jujur
o
Bertanggung Jawab
o
Peduli
o
Disiplin
3. Keterampilan
Mata Pelajaran
:
Seni Budaya
M
ateri Pokok
:
Meragakan
Gerak Tari Tradisi
Nama Siswa
:
................................................................................................
No. Induk Siswa
:
................................................................................................
T
ugas ke
:
................................................................................................
Uraian Tugas:
Kamu telah
belajar tentang gerak tari tradisi, sekarang
tampilkan rangkaian ragam gerak yang ada dilatihan
menjadi sebuah tarian sesuai dengan iringan. Buatlah pola
lantainya pada tarian yang kamu sajikan!
Mata Pelaja
ran
: Seni Budaya
Materi Poko
k
: Meragakan Gerak
Tari Tradisi
Nama
Siswa
:
................................................................................................
Nomor Induk Siswa
:
...........................................................................................
T
ugas ke
:
................................................................................................
SMP/MTs Kelas VIII
206
D. Rangku
man
Jenis penyajian
tari dapat berupa tari tunggal,
tari ber
pa
sangan, tari berkelo
mpok, atau dramatari.
Hampir se
mua jenis tari memiliki
tema sehingga tari
bertema dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, tari
berkelompok maupun dramatari. Tari tradisi baru meru
-
pakan hasil cip
taan penata tari y
ang bersumber pada
tari tradisional dae
rah setempat. S
etiap penata tari
memiliki ciri khas ter
tentu sebagai pembeda
antara ciptaan
dirinya dengan orang lain.
Unsur pendukung tari
pada prinsipnya sama an
-
tara ta
r
i tradisi dengan tari tradisional. Unsur pen
-
dukung mem
beri pe
ran penting terhadap penampilan tari
sehing
g
a makna yang ingin disampaikan kepada pe
-
nonton da
p
at terwujud. Unsur pen
dukung dapat berupa
pro
perti tari, tata rias dan tata busa
na, tata p
anggung,
mau
pun tata
iringan. Pe
ngolahan
unsur pendu
kung
se
cara baik ter
gantung kreati
vitas penata tarinya.
E.
Refleksi
M
eragakan gerak tari tradisi baru dengan
unsur pendukung memberi kesan dan makna men
-
dalam karena pesan yang ingin disampaikan tidak
hanya melalui gerak tetapi dapat melalui tata rias dan
tata busana. Pengembangan pola lantai juga merupakan
hal penting dalam pementasan tari. Setelah melakukan
pembelajaran tentang gerak tari tradisi isilah kolom
berikut sebagai penilaian terhadap diri sendiri dan juga
teman di kelas.
Seni Budaya
207
No.
Pernyataan
1
Saya berusaha belajar tari tradisi tradisonal di daerah saya dengan sungguh-
sungguh.
o
Ya
o
Tidak
2
Saya berusaha belajar tari
tradisi
tradisional daerah lain dengan sung-
guh-sungguh.
o
Ya
o
Tidak
3
Saya mengikuti pembelajaran tari
tradisi
tradisional dengan tanggung
jawab.
o
Ya
o
Tidak
4
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.
o
Ya
o
Tidak
5
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat
pembelajaran merangkai gerak tari
tradisi
tradisional.
o
Ya
o
Tidak
1.
Penilaian Pribadi
Nama
: .............................................
Kelas
: .............................................
Semester
: ..............................................
Waktu penilaian
:...............................................
SMP/MTs Kelas VIII
208
Kalian telah mempelajari tentang meragakan tari tradisi baru.
Tari
merupakan salah satu daya cipta manu
sia dalam bidang seni. Ide merupakan
hal penting dalam pen
ciptaan
karya seni. Ide itulah yang mampu membe
da
-
kan hasil karya satu orang dengan orang lainnya. Di da
lam pengembangan ide
diperlukan kejujuran, rasa tang
gung jawab, disiplin, serta mau bekerjasama
dengan orang lain. Hal ini penting karena jangan sampai ide yang kita ke
-
mukakan merupakan ide orang lain dan dia
kui sebagai ide
nya sendiri. Jika
ini terjadi maka sebenar
nya kita tidak ju
jur
, tidak bertanggung jawab, tidak
disiplin, dan tidak bisa bekerjasama dengan orang lain.
Sekarang kalian ungkapkan perasaan setelah me
ngi
kuti pembelajaran
meragakan
tari tradisi. Ungkapkan perasaan kalian tentang kejujuran, tanggung
jawab, disi
plin, serta kerjasam
a dengan teman selama mengikuti pembelajaran.
2. Penilaian Antarteman
Nama teman yang dinilai
: ..............................
Nama penilai
: .............................
Kelas
: .............................
Semester
: .............................
Waktu penilaian
: .......... ..................
No.
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan
gerak tari tradisi tradisional.
o
Ya
o
Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat
melakukan gerak tari tradisi tradisional sesuai dengan hitungan.
o
Ya
o
Tidak
3
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.
o
Ya
o
Tidak
4
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada
pembelajaran merangkai gerak tari tradisi tradisional.
o
Ya
o
Tidak
5
Berperan aktif dalam kelompok berlatih merangkai gerak tari
tradisi tradisional.
o
Ya
o
Tidak
6
Menghargai keunikan ragam seni tari tradisi tradisional.
o
Ya
o
Tidak